9 Fungsi Ginjal Manusia

Ginjal adalah sepasang organ berbentuk seperti kacang merah di bawah perut yang berperan penting dalam sistem organ pada vertebrata. Fungsi utama ginjal adalah untuk mengatur keseimbangan elektrolit di dalam darah dan menjaga pH darah. Ginjal juga berperan menghilangkan molekul organik di dalam darah. Fungsi terbaiknya adalah untuk mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam darah. Ginjal berperan penting dalam sistem urinari dan sistem ekskresi. Berikut adalah beberapa fungsi ginjal:
Baca juga: 12 Bagian-Bagian Ginjal Beserta Fungsinya (Beserta Gambar)
Fungsi ginjal
1. Menyaring Darah


Fungsi utama darah adalah untuk menyaring darah, terutama dari hasil metabolisme. Sari-sari makanan yang telah di proses di hati (liver) akan menghasilkan buangan sisa metabolisme. Sisa tersebut harus segera dibuang. Jika tidak, maka zat tersebut akan menumpuk di dalam darah dan meracuni tubuh. Untuk fungsi ini, ginjal menyaring sekitar 200 liter darah setiap hari.


2. Menjaga Keseimbangan Cairan

Sebagai salah satu alat ekskresi, ginjal memiliki peranan penting untuk menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh. Salah satu cairan yang dijaga keseimbangannya adalah air yang dikeluarkan melalui urine. Ginjal mengeluarkan air lebih banyak dibandingkan organ lain. Pengeluaran air pada ginjal dipengaruhi oleh hormon ADH (antidiuretik).

3. Mempengaruhi Jumlah Sel Darah Merah

Meskipun sel darah merah diproduksi di sumsum tulang, ginjal juga berperan untuk merangsang produksinya dengan hormon erythropoietin. Hormon tersebut dikeluarkan ketika ginjal tidak mendapatkan cukup oksigen, sehingga sumsum tulang memproduksi lebih banyak sel darah merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen.

4. Mengatur Kadar Kalium dalam Darah


Ginjal dapat mengeluarkan maupun mereabsorpsi (menyerap kembali) kalium saat proses filtrasi (penyaringan) darah. Jika kadar kalium di dalam darah berlebih, maka ginjal akan melewatkan kalium yang tersaring untuk dikeluarkan dalam bentuk urine. Sedangkan jika kadar kalium di dalam darah kurang, maka ginjal akan menyerap kembali kalium tersebut.


5. Menjaga pH Darah

Ginjal menjaga pH darah supaya tidak terlalu asam ataupun terlalu basa dengan cara melakukan pertukaran ion. Fungsi ini turut menentukan pH urine. pH darah ideal berkisar 7,4 dan dijaga dengan pertukaran ion hidronium dan hidroksil pada ginjal.

6. Menyaring Sisa Perombakan Darah

Ginjal membantu proses ekskresi hati (liver) dengan cara membuang zat sisa perombakan sel darah merah yang sudah rusak berupa urea dan amonia. Zat tersebut sangat beracun bagi tubuh sehingga harus segera dikeluarkan.

7. Menjaga Kadar Garam dalam Tubuh

Ginjal mempertahankan keseimbangan kadar garam di dalam tubuh dengan cara menjaga tekanan osmosis.

8. Reabsorpsi Zat Penting
Baca juga: Bagian Ginjal yang Berfungsi Sebagai Filtrasi (Dengan Gambar)
Glomerulus hanya memiliki kemampuan filtrasi dan meloloskan molekul yang berukuran lebih kecil daripada sel darah dan tidak mampu menyeleksi zat yang disaringnya. Akibatnya, banyak zat yang dibuang meskipun masih berguna. Maka dari itu, di nefron ginjal terdapat tubulus kontortus proksimal yang berfungsi mereabsorpsi (menyerap kembali) zat yang masih bermanfaat seperti glukosa (100%), asam amino (100%), Na+ (65%), bikarbonat (90%), Cl, fosfat, dan air (65%). Selain pada tubulus kontortus proksimal, bagian lain juga dapat melakukan reabsorpsi.

9. Menjaga Tekanan Darah

Meskipun ginjal tidak langsung merasakan darah, pengaturan tekanan darah secara jangka panjang bergantung pada ginjal. Ini terutama karena ginjal mengatur cairan ekstraseluler, termasuk plasma sodium. Ketika ginjal menyerap sodium klorida, ruang cairan ekstraseluler berkembang dan meningkatkan tekanan darah dan sebaliknya. Penyerapan ini dipengaruhi oleh hormon angiotensin II dan aldosterone.

No comments:

Post a Comment